Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker
Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?
Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:
Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?
Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.
Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan
Cara mengatasi sakit kepala bagian atas
Anda bisa mengatasi sakit kepala yang terasa di bagian atas dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu atau melakukan pengobatan alternatif.
Umumnya, cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakitnya sesuai dengan penyebab sakit kepala yang dialami. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.
Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas
Sakit kepala bagian atas umumnya disebabkan oleh sakit kepala tegang yang sering menyerang orang dewasa, terutama wanita. Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di kepala dan leher.
Banyak hal yang bisa memicu terjadinya ketegangan pada otot-otot tersebut, antara lain:
Selain pada bagian atas, sakit kepala tegang bisa juga terasa pada bagian depan dan sisi kanan kiri kepala. Sakit kepala yang demikian juga bisa disebabkan oleh migrain. Gejala-gejala lain yang dapat timbul pada sakit kepala akibat kondisi tersebut antara lain:
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Cara mencegah sakit kepala di bagian atas
Bagi orang dewasa, datangnya sakit kepala memang merupakan hal yang umum. Kondisi ini pun tidak dipungkiri bisa terjadi setiap bulan. Walaupu ada beberapa cara yang efektif untuk mengatasinya, jangan lupa Anda juga bisa mencegah datangnya sakit kepala, seperti:
[embed-health-tool-bmi]
Sakit kepala bagian atas merupakan keluhan yang cukup sering terjadi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari sakit kepala tegang hingga migrain. Agar aktivitas Anda tidak terganggu oleh sakit kepala bagian atas, mari ketahui cara-cara untuk mengatasinya.
Sakit kepala bisa terjadi di berbagai bagian kepala, seperti di belakang, di sisi kanan atau kiri, di depan, atau bahkan di bagian atas kepala. Kemunculan rasa sakit pada bagian kepala atas bisa dilatarbelakangi oleh banyak hal. Meski demikian, sakit kepala bagian atas umumnya tidak berbahaya jika hanya muncul sesekali dan bisa mereda dengan sendirinya.
Olahraga terlalu berat
Bagi sebagian orang, sakit kepala mungkin dipicu karena melakukan latihan atau jenis olahraga yang dilakukan secara intens. Ya, olahraga intens yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menyebabkan rasa sakit di puncak kepala Anda.
Sebagai contoh, ketika Anda berlari sprint atau melakukan gerakan olahraga yang berulang. Maka dari itu, sebelum melakukan latihan ada baiknya untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Konsumsi terlalu banyak obat
Saat merasa sakit kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya. Namun, penggunaan obat sakit kepala yang terlalu berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala.
Maka itu, jika Anda merasa sakit kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter. Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut.
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Sakit kepala cluster (cluster headache)
Sakit kepala kluster juga dapat memicu timbulnya sakit kepala di bagian atas. Umumnya sakit kepala yang satu ini lebih terasa di bagian belakang kepala. Namun, nyeri dapat menjalar dan berpindah hingga ke area atas kepala.
Rasa nyeri akibat sakit kepala cluster biasanya terjadi berulang kali. Bahkan, ada yang mungkin merasakan sakitnya sebanyak delapan kali dalam sehari. Rasa sakit yang Anda alami mungkin memuncak setelah 5-10 menit lamanya. Setelah itu, rasa sakit ini bisa terasa hingga kurun waktu tiga jam.
Saat mengalaminya, mata dan hidung Anda mungkin memerah dan membengkak di sisi kepala yang terasa sakit. Tak hanya itu, Anda mungkin lebih sensitif terhadap cahaya, suara, hingga bau-bauan.
Semakin kurang tidur, Anda akan merasakan sakit di puncak atas kepala. Rasa sakitnya dapat dibarengi dengan kelelahan dan rasa lesu saat beraktivitas.
Tidak hanya itu, sakit kepala yang Anda alami di bagian atas juga bisa berasal dari postur tubuh yang tidak baik saat sedang tidur.
Sakit atau masalah pada tulang belakang Anda mungkin lebih terasa saat Anda sedang tidur sehingga menimbulkan sakit kepala terutama saat bangun. Rasa sakit biasanya seperti adanya tekanan di puncak kepala dan kepala terasa lebih berat dari biasanya. Sakit kepala ini biasa juga disebut sebagai sakit kepala hipnik.
Diagnosis Sakit Kepala Tegang
Dokter biasanya dapat mendiagnosis sakit kepala tegang hanya dari tanya jawab dan beberapa pemeriksaan fisik. Pada prosesnya, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, seperti ciri nyeri yang dialami, lokasi, dan tingkat keparahan sakit kepala yang dirasakan.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana dengan menekan otot di sekitar leher dan pundak, atau mengetuk area kulit kepala dan wajah. Pada tahap ini, pasien biasanya merasakan nyeri. Dokter mungkin juga akan memeriksa apakah leher pasien terasa kaku.
Jika dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa keluhan yang dialami pasien tergolong berat, sangat mengganggu, atau tidak kunjung hilang, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti: